Dalam matematika, ada banyak operasi: penjumlahan, perkalian, pemangkatan, penurunan (terhadap fungsi), pengintegralan, dan lain-lain. Beberapa operasi kadang dilakukan berturutan. Misal, setelah penjumlahan, kita lakukan penguadratan (terhadap hasil penjumlahan).
Nah, secara umum, bila kita melakukan operasi I lalu operasi II, hasilnya berbeda dengan hasil operasi II lalu operasi I. Dalam hal demikian, kita katakan bahwa operasi I tidak dapat ‘bertukar’ dengan operasi II. Sebagai contoh
yakni operasi penjumlahan tidak dapat bertukar dengan operasi penguadratan.
Demikian pula operasi penjumlahan tidak dapat bertukar dengan operasi penghitungan nilai sinus:
Namun, ada kalanya kita menemukan pasangan operasi yang dapat bertukar. Sebagai contoh, dalam kalkulus, berlaku
dan
Juga, bila f adalah fungsi yang kontinu di titik c, maka
Di sini, operasi limit bertukar dengan operasi penghitungan nilai fungsi f.
Beranjak ke operasi penurunan fungsi, kita mempunyai
Dalam kata-kata, turunan dari jumlah dua fungsi sama dengan jumlah dari turunan masing-masing fungsi. Agar lebih mudah mengingatnya, saya sering mengatakan bahwa “turunan dari jumlah sama dengan jumlah dari turunan.”
O ya, tentu masih banyak pasangan operasi yang tidak dapat bertukar. Misalnya
Turunan dari hasil kali tidak sama dengan hasil kali turunan. (Anda tahu kan aturan turunan yang benar untuk hasil kali dua fungsi?)
Mengakhiri artikel ini, perhatikan dua rumus di bawah ini:
Dalam rumus pertama, nilai logaritma dari hasil kali dua bilangan sama dengan jumlah dari nilai logaritma masing-masing bilangan. Dalam rumus kedua, nilai eksponen dari jumlah dua bilangan sama dengan hasil kali dari nilai eksponen masing-masing bilangan.
*
Bandung, 08-02-2020