Konsep sudut antara dua vektor serta antara vektor dan bidang merupakan konsep yang penting, setidaknya dalam statistika. Sebagai contoh, dalam persoalan regresi linear, diberikan n titik data, kita diminta mencari suatu persamaan garis
yang menghampiri data tersebut, dengan galat (error) sekecil-kecilnya.
Dalam perkataan lain, persamaan yang diinginkan merupakan hampiran linear terbaik untuk data yang diberikan. Dengan kalkulus, dapat diperoleh rumus untuk kedua koefisien a dan b yang memenuhi kriteria tersebut (sila cari di buku-buku statistika).
Persoalan mencari hampiran linear terbaik dapat pula ditinjau dengan menggunakan pendekatan aljabar dan geometri. Tinjau vektor-vektor
dan
Andai saja vektor y berada dalam bidang yang direntang oleh vektor
dan vektor
maka
untuk suatu konstanta (skalar) a dan b tertentu. Persoalannya adalah, bagaimana bila
berada di luar bidang tersebut?
Hal yang mungkin dilakukan adalah mencari vektor dalam bidang yang direntang oleh
dan
yang merupakan hampiran terbaik untuk
. Dalam hal ini,
harus dipilih sedemikian sehingga
minimum.
Secara geometri, vektor yang dicari adalah vektor proyeksi dari
pada bidang yang direntang oleh
dan
Vektor
(dan kelipatannya) merupakan vektor pada bidang yang direntang oleh
dan
yang membentuk sudut terkecil dengan vektor
Sudut terkecil tersebut tak lain merupakan sudut antara garis yang direntang oleh
dan bidang yang direntang oleh
dan
Selain dalam persoalan regresi linear, konsep sudut juga muncul dalam perhitungan koefisien korelasi, yang pada dasarnya menyatakan seberapa besar ketergantungan suatu vektor data pada vektor data lainnya, sebutlah
Dalam hal ini, koefisien yang dicari merupakan nilai cosinus sudut antara vektor
dan vektor
dengan
menyatakan nilai rata-rata dari
dan
menyatakan nilai rata-rata dari
Sekarang misalkan kita mempunyai dua himpunan vektor dan
di suatu ruang hasil kali dalam X yang berdimensi n, dengan
Bagaimanakah caranya menentukan sudut antara subruang U yang direntang oleh
dan subruang V yang direntang oleh
Persoalan menentukan sudut tersebut dapat dipandang sebagai persoalan menentukan seberapa mirip subruang data U dan subruang data V, atau seberapa baik kita dapat menghampiri data yang berada di U dengan data yang berada di V. Menggunakan istilah statistika, besar sudut antara dua subruang merupakan ukuran ketergantungan himpunan peubah acak pertama pada himpunan peubah acak kedua.
Lalu bagaimana caranya kita menentukan besar (cosinus) sudut antara dua subruang tersebut? Nah, bila Anda tertarik, sila tengok paper “A formula for angles between two subspaces in inner product spaces” yang diterbitkan di Beitrage zur Algebra und Geometrie 46 (2005).
*
Bandung, 22-01-2019
1 Comment