(Artikel ini disadur dari buku karangan Clifford A. Pickover, The Loom of God, halaman 74.)
Pada tahun 1643, Pierre de Fermat mengirim surat kepada Marin Mersenne, meminta bantuan untuk menemukan suatu segitiga siku-siku dengan alas a, tinggi b, dan sisi miring c, dengan a, b, dan c bilangan asli, sedemikian sehingga a2 + b2 = c2 dengan a + b = x2 dan c = y2. Dengan perkataan lain, yang Fermat inginkan adalah suatu Tripel Pythagoras a, b, dan c, tetapi dengan a + b dan c bilangan kuadrat.
Anda mungkin tidak akan percaya bahwa tripel Pythagoras terkecil yang memenuhi persyaratan di atas adalah a = 4.565.486.027.761, b = 1.061.652.293.520, dan c = 4.687.298.610.289.
Pickover menamakan segitiga-segitiga tersebut “segitiga ilahi”, karena menurutnya hanya Tuhan yang dapat membayangkan segitiga kedua, ketiga, dan seterusnya yang memenuhi persyaratan tersebut. Bila Anda penasaran, silakan cari segitiga kedua lalu bandingkan panjang sisi-sisinya (dengan asumsi 1 satuan = 1 meter) dengan jarak Bumi-Matahari.
*
Bandung, 12-09-2016
Reblogged this on Usual Storyline and commented:
Math is the language of God.
LikeLiked by 1 person
jika posisi a, b dan c dihubungkan dengan posisi suatu benda maka jarak benda yang mungkin adalah posisi matahari dengan planet-planet yang lain sewaktu berotasi pada waktu tertentu.
memang hanya Tuhan yang tahu segititiga itu.
LikeLike